11 June 2019

Bagaimana Cara Memulai Berternak Lebah Linot (Trigona)



Banyak yang bertanya kepada saya, "Bagaimana cara ternak lebah linot ini..?", "Apa tidak disengat??", dan sebagainya.

Saya sampaikan, berternak lebah linot (trigona) ini sangatlah mudah, tetapi ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Inilah alasan saya memelihara lebah ini di halaman rumah karena dia sangat aman, tidak memiliki jarum bisa yang berbahaya, sehingga aman buat saya, keluarga dan tetangga.

Lalu, apa syarat dan ketentuannya?

PERTAMA, pastikan vegetasi di sekitar rumah, kebun, atau lokasi yang ingin anda gunakan untuk berternak lebah linot memadai. Tanpa adanya vegetasi ini, koloni akan pupus secara perlahan-lahan sehingga akan merugikan peternak sendiri.

Untuk kelangsungan hidup koloninya lebah linot membutuhkan sumber pakan dan sumber resin untuk pertahanan. 

Sumber pakan berupa sari manis alami yang berasal dari bunga-bunga atau disebut Nektar, dimana lebah akan menghisapnya kemudian akan diproses di dalam perutnya untuk menjadi madu yang kemudian disimpan di dalam kantung-kantung propolis. 

Berbagai bunga pengasil nektar dan pollen
Lalu sumber pakan selanjutnya adalah pollen atau serbuk bunga jantan yang dikumpulkan lebah kemudian diproses dengan air liurnya dan disimpan kedalam kantung-kantung propolis. 

Lebah linot mengumpulkan resin mangga
Kemudian, untuk membangun sarang, sel telur, kantung madu dan pertahanan diperlukan resin/getah yang dikumpulkan dari pohon-pohon penghasil getah atau pucuk-pucuk muda tanaman dicampur dengan zat lilin lebah, biasanya disebut propolis, untuk resin ini saya sering bertanya apakah disekitar rumah ada pohon mangga, nangka atau cempedak? Jika ada maka bisa ke langkah selanjutnya.

KEDUA, Anda harus punya koloni lebahnya.

Bagaimana cara mendapatkannya? Cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan berburu koloni di hutan atau daerah-daerah yang masih asri seperti di desa-desa. Namun tidak semua orang sempat dan bisa berburu koloni, butuh keahlian dan peralatan yang memadai serta harus berani keluar masuk hutan di malam hari, maka cara praktisnya tentu saja membeli koloni dari pemburu.

Harga satu koloni lebah linot tidaklah murah. Tergantung dari jenis dan ukuran lebahnya juga mudah tidaknya lebah tersebut ditemukan. 

Untuk jenis Tetragonula laeviceps yang mudah ditemukan di bilah-bilah bambu bisa didapatkan dengan harga kisaran mulai 100 ribu rupiah sampai 200 an ribu rupiah (per tanggal tulisan saya ini).

Koloni lebah linot di dalam bambu
Berbeda dengan jenis Heterotrigona itama, jika masih didalam log atau kotak hive tanpa topping harga bisa mencapai 700 ribu - 1 juta rupiah, jika sudah bertopping dan akar struktur kantung madu mulai terbentuk bisa naik hingga 1,5 juta - 2 juta rupiah per koloni. Jika sudah bermadu harga bisa diatas 2 juta rupiah per koloninya.

Koloni dalam log kayu
Untuk jenis Geniotrigona Thoracica, si jumbo yang eksotis, bisa lebih mahal lagi, 3 jutaan ke atas tergantung besarnya koloni.

Kenapa harganya bisa sangat mahal?

Bisa anda bayangkan betapa sulitnya menemukan, memotong, dan membawa pulang log kayu yang berisi koloni dari habitat aslinya di hutan ke lokasi peternakan. Namun, jika anda beruntung anda bisa mendapatkan harga dibawah dari yang saya sebutkan diatas dengan melakukan tawar menawar dengan pemburu.

KETIGA, penjagaan terhadap predator, hama atau pengganggu.

Poin ini sangat penting. Anda harus mengetahui predator dan pengganggu apa saja yang bisa mempengaruhi kelangsungan ternak lebah Anda. Jika lalai, bisa jadi akan membuat anda rugi besar karena lebah linot akan pupus atau musnah bahkan hilang.

Predator adalah hewan-hewan yang berada di atas rantai makanan dari lebah ini, dialah yang menjadikan lebah sebagai makanannya, seperti cicak, laba-laba, kodok, kadal, semut, burung pemakan serangga, dll. 

Cicak yang terperangkap di kertas lem
Sedangkan hama adalah hewan yang akan merusak koloni, seperti yang paling berbahaya yaitu lalat BSF (Black Soldier Fly), jika sampai larva lalat ini masuk ke dalam topping atau log koloni dipastikan akan punah hancur, lebah akan meninggalkan sarangnya.

Larva lalat BSF sedang memakan kantung madu/propolis linot
Pengganggu dapat berupa hewan seperti monyet, beruang, dan bisa saja manusia. Jika monyet atau beruang hanya merusak untuk mengambil madu, berbeda dengan manusia, manusia akan mencuri koloni anda dan menjualnya untuk kepentingan pribadinya.

Waspada pencurian koloni
Pencurian koloni lebah linot ini biasanya akan bermula saat banyak yang tahu kalau lebah ini bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Dengan harga yang tidak murah untuk satu koloninya, membuat pencuri tergiur untuk mengambil dan menjualnya dengan harga murah kepada calon pembeli. Untuk itu, pastikan Anda membeli log koloni dari sumber terpercaya, jangan sampai tergiur harga murah yang ujung-ujungnya anda dituduh sebagai penadah log curian, WASPADALAH!!

Ketiga syarat dan ketentuan ini merupakan rangkuman hasil pengalaman kami dan juga pengalaman dari peternak lainnya di seluruh Indonesia. Silahkan dipahami untuk dapat memulai berternak lebah linot (trigona), banyak belajar dan membaca adalah kunci keberhasilan dalam usaha ini, jangan malu bertanya, dan pastikan untuk "Kosongkan Gelas Anda" agar dapat diisi dengan ilmu-ilmu yang baru.

Selamat berkarya. Silahkan baca tulisan-tulisan kami yang lainnya tentang lebah linot di blog ini. Terima kasih.


Previous Post
Next Post

4 comments:

  1. Untuk mengatasi lalat BSF (Black Soldier Fly. Bagaimana cara menbasmi atau pencegahannya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk mengatasi lalat BSF bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan disekitar ternak lebahnya. Jangan ada sampah atau tempat2 lembab sebab lalat BSF menyukai lokasi lembab seperti itu.
      Jika ada 1 koloni yang sudah diserang, sebaiknya log/hive dibakar agar jangan menjangkiti koloni yang lain.
      Pastikan tidak ada celah masuk bagi lalat BSF ke dalam log.

      Delete