29 July 2018

Linot : Lebah Tanpa Sengat Yang Penuh Manfaat


Kebanyakan kita lebih mengenal lebah madu atau lebah hutan yang memiliki sengat yang akan membuat ciut nyali. Namun, apakah anda tahu, ternyata ada lebah lain yang justru tidak memiliki sengat tetapi juga menghasilkan madu? Selain tanpa sengat, lebah yang masuk kedalam tribus Meliponini ini ternyata memiliki madu yang lebih berkhasiat dari lebah madu biasa.

Lebah Linot (Trigona) adalah salah satu genus lebah tanpa sengat penghasil madu yang dikenal di Indonesia. Masyarakat Aceh menyebutnya "linot", namun di daerah lain lebah ini memiliki sebutan yang beragam antara lain lebah lilin, lanceng atau klanceng (Jawa), teuweul (Sunda), gala-gala atau galo-galo (Sulawesi), kelulut (Malaysia dan Kalimantan), dll. 

Lebah ini awalnya kerap diabaikan. Koloninya banyak hidup di pohon-pohon berongga, celah-celah batu, dinding rumah, bilah bambu, dalam tanah, dll. Bahkan sebagian orang menganggapnya sebagai hama yang berbahaya karena anggapan orang yang salah tentangnya bahwa lebah pasti memiliki sengat. Banyak sarangnya yang jika ditemukan akan dimusnahkan dengan dibakar atau dihancurkan, bahkan orang-orang tua di gampong (desa) melarang anak-anak untuk mendekati sarangnya karena dikhawatirkan binatang kecil ini akan masuk kedalam lubang kuping.




Namun, tidak dinafikan, bahwa para tetua gampong (desa) mengetahui dengan pasti dari tutur kata nenek moyang mereka kalau air linot (ie linot : bahasa Aceh) dan kotoran linot (ek linot : bahasa Aceh) sangat baik untuk obat. Mereka menggunakannya untuk mengobati luka, sariawan atau mengkonsumsinya untuk menjaga kesehatan, tetapi sedikit (bahkan tidak ada) yang mengetahui kalau lebah ini bisa dibudidaya. Bahkan orang yang dilihat membudidayanya dicemooh atau dijadikan bahan lelucon tertawaan.

Padahal, dipasaran madu linot (trigona) ini lebih mahal dari pada madu lebah lain. Hal ini dikarenakan madu ini memiliki khasiat lebih baik dari madu lebah biasa bahkan masuk dalam kategori "Medic Grade Honey". Selain itu, jumlah panen yang lebih sedikit juga mempengaruhi harga pasar dengan jumlah permintaan tinggi.

Lebah bersengat atau lebah hutan lebih populer ketimbang lebah linot (trigona), namun juga sangat banyak pemalsuan terhadap madu lebah bersengat menjadikan banyak konsumen sudah tidak percaya lagi dengan keaslian dan kemurnian madu dipasaran. Untuk itulah para peternak lebah trigona di Indonesia mulai menggebrak pasar dengan madu trigona yang unik dan rasa yang tidak pernah stabil ini agar konsumen mendapatkan kepastian atas kemurnian madu yang mereka konsumsi. Karena mereka tahu, produk lebah tanpa sengat ini memiliki seabrek keunggulan.




Previous Post
First

0 comments: